Produk Rajutan Plastik UKM Binaan Tembus Pasar Luar Negeri
Mendaur ulang sampah plastik merupakan salah satu usaha untuk melestarikan lingkungan. Apalagi sampah tersebut bisa dibuat menjadi benda-benda berguna lagi.
Kita sering ikut bazar dan pameran dari Sudin KUKMP Jakarta Selatan juga. Menjadi UKM binaan sangat menguntungkan karena semakin dikenal banyak orang
Hal inilah yang dilakukan oleh Ekawati Prayitno, warga Jatipadang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Ia menekuni usaha merajut plastik sejak 2011 lalu.
"Saat itu saya melihat banyak sekali sampah plastik di lingkungan yang bikin kotor. Lalu berpikir bagaimana memanfaatkannya, tetapi berbeda dengan produk daur ulang lainnya yang lebih dahulu," ujarnya, Jumat (5/4).
50 UKM Binaan Ikuti Bazar di GOR CiracasAkhirnya terciptalah ide merajut dengan plastik. Barang-barang yang dihasilkannya pun beraneka macam, mulai dari bros, tas, kap lampu, dompet, boneka, dan ondel-ondel.
"Produk unik kami yaitu rajutan tas dari bahan plastik. Biasanya rajut itu bahannya benang, tapi ini kita pakai plastik. Orang yang merajut juga tidak bisa sembarangan,” ucapnya.
Karena daur ulang dari sampah plastik, barang-barang karya Ekawati pun dibandrol tidak mahal. Mulai dari Rp 5.000 hingga Rp 500.000 untuk barang dengan bahan baku banyak dan ukuran besar.
Pada 2017, ia pun bergabung menjadi UKM binaan dari Suku Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (KUKMP) Jakarta Selatan. Hak ini dirasakan sangat membantu, terutama dalam hal pemasaran.
“Kita sering ikut bazar dan pameran dari Sudin KUKMP Jakarta Selatan juga. Menjadi UKM binaan sangat menguntungkan karena semakin dikenal banyak orang
,” tandasnya.Hal inilah yang membuat pemasarannya semakin luas, bahkan ada pesanan hingga ke Malaysia, Singapura, dan Jepang. Untuk warga yang ingin melihat langsung proses pembuatannya, bisa mengunjungi workshop yang diberi nama Anggrek 05 di Jalan Taman Marga Satwa No. 26, RT 04/05, Jati Padang, Pasar Minggu.